penyakit scabies


scabies
selamat sore semuanya,,
semua yang ada dibumi ini mempunyai jodohnya masing-masing, ada panjang-pendek, ada besar-kecil, ada hitam-putih, ada manis-pahit, ada panas dingin, ada laki-perempuan, dst...semuanya ada jodohnya, Allah sangat mulia dan bijaksana dalam menciptakan semua mahkluk, begitu pula dengan penyakit, semua penyakit pasti ada obatnya.
begitu penyakit yang saya alami sekarang ini, Skabies atau orang awam menyebutnya dengan gudiken, saya mengalami penyakit ini sejak mulai ngekos dijogja, mungkin penyakit ini karena ketularan sama temen kos, awalnya penyakit ini aku anggap cuma gatal biasa, tapi ketika kuperiksakan ke beberapa dokter, dia bilang penyakit Scabies, dan memang penyakit ini gatalnya luaaaaaaaaaaaaarrr biasa,
sempat sembuh selama satu tahun, tapi ketika pindah kos, muncul lagi dah ni penyakit udah kuperiksakan ke polindes, mantri, dukun, dokter, dan dokter spesialis, serta obat-obatan tradisional yang kuracik sendiri.
sempat sembuh apabila minum obat dan mengoleskan salep scabicid/scabimit, tapi ketika obatnya habis, bintik-bintik berair dan gaatttaalnya luar biasa muncull lagi, begitu kubelikan obat itu sempat sembuh dan ketika habis obatnya kambuh lagi,,, begitu seterusnya sampai sudah 6 bulan terakhir ini aku mengalami tersebut.
seluruh tubuhku sekarang dipenuhi dengan bekas bintik-bintik hitam akibat penyakit itu, terkadang aku hilang percaya diri ketika bergaul dengan orang-orang, dan sampai sekarang hari-hariku dipenuhi dengan gaya gitar,,gattaall.
yyaaa,, semua penyakit pasti ada obatnya...pasti ini semua bisa sembuh....bersaba aja daaaahh.

bila temen-temen punya penyakit seperti yang saya alami tolong komentar kritik dan saran penjelasannya dishare ya...
tanks

Makalah Merger


MERGER
BAB I
PENDAHULUAN
I.     Latar Belakang
Di era globalisasi sekarang ini untuk menjadi sebuah perusahaan yang besar dan mampu bersaing dibutuhkan alternatif strategi yang tepat untuk mencapai tujuan yang diharapkan baik strategi internal maupun eksternal perusahaan. Dilingkungan internal terjadi pada saat divisi- divisi yang ada dalam perusahaan yang tumbuh secara normal melalui kegiatan capital budgeting sedangkan untuk lingkungan eksternal dapat dilakukan dalam bentuk penggabungan usaha (business combination).
Penggabungan usaha dalam akuntansi ada tiga bentuk yaitu : konsolidasi, merger dan akuisi. Pada dasarnya merger adalah suatu keputusan untuk mengkombinasikan/menggabungkan dua atau lebih perusahaan menjadi satu perusahaan baru. Dalam konteks bisnis, merger adalah suatu transaksi yang menggabungkan beberapa unit ekonomi menjadi satu unit ekonomi yang baru. Proses merger umumnya memakan waktu yang cukup lama, karena masing-masing pihak perlu melakukan negosiasi, baik terhadap aspek-aspek permodalan maupun aspek manajemen, sumber daya manusia serta aspek hukum dari perusahaan yang baru tersebut. Oleh karena itu, penggabungan usaha tersebut dilakukan secara drastis yang dikenal dengan akuisisi atau pengambilalihan suatu perusahaan oleh perusahaan lain. Perbedaan budaya mesti dikelola dengan baik, agar tidak menjadi kontributor kegagalan merger dan akuisisi.

artikel strategi akuisisidan restrukturisasi

STRATEGI AKUISISI DAN RESTRUKTURISASI
PENDAHULUAN

1.        Latar belakang
Dalam era persaingan yang semakin ketat, setiap kali sebuah perusahaan harus mengevaluasi kinerjanya, serta melakukan serangkaian perbaikan, agar tetap tumbuh dan dapat bersaing. Perbaikan ini akan dilaksanakan secara terus menerus, sehingga kinerja perusahaan makin baik dan dapat terus unggul dalam persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan. Salah satu strategi untuk memperbaiki dan memaksimalkan kinerja perusahaan adalah dengan cara restrukturisasi. Terdapat beberapa bentuk restrukturisasi perusahaan, yaitu dengan melakukan merger, akuisisi, konsolidasi, divestasi, going private, leveraged buyout (LBO), dan spin-off. Terdapat dua perspektif utama mengapa perusahaan melakukan restrukturisasi, yaitu untuk memaksimalkan nilai pasar yang dimiliki oleh pemegang saham yang ada dan kesejahteraan manajemen (Foster, 1986:461).
Dalam pelaksanaan merger dan akuisisi terdapat suatu kondisi yang mendukung adanya tindakan manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan pengakuisisi. Pada situasi perusahaan pengakuisisi ingin melakukan merger dan akuisisi dengan cara pembayaran lewat saham,pihak manajemen perusahaan pengakuisisi cenderung akan berusaha untuk meningkatkan nilai laba perusahaannya. Tujuannya adalah selain ingin menunjukkan earnings power perusahaan agar dapat menarik minat perusahaan target untuk melakukan akuisisi juga untuk meningkatkan harga saham perusahaannya. Erikson dan Wang (1999) dalam Hastutik (2006) menyatakan bahwa kecenderungan adanya praktik manajemen laba menjelang merger dan akuisisi bertujuan untuk meningkatkan harga sahamnya sebelum stock merger agar dapat mengurangi biaya pembelian perusahaan target. Keputusan manajemen perusahaan yang memilih untuk melakukan manajemen laba dengan cara income increasing accrual akan membawa konsekuensi terhadap kinerja perusahaan yang akan mengalami suatu penurunan pada periode sesudahnya.

PAPER SEJARAH SISTEM MONETER INTERNASIONAL DAN PANDANGAN ISLAM


 
SEJARAH SISTEM MONETER INTERNASIONAL
DAN PANDANGAN ISLAM
 
BAB I
PENDAHULUAN

Dunia saat ini, setelah lenyapnya negara Khilafah Islam & runtuhnya sosialisme, hidup diatas satu sistem dari aspek ekonomi dan finansial yaitu sistem ekonomi liberal atau liberalisme pasar, terlebih lagi sistem itu -dari sisi formalitasnya- terikat dengan lembaga Dana Moneter Internasional (IMF). Lembaga lain yaitu Organisasi Perdagangan Internasional (WTO) sedang dalam perjalanannya untuk mengikat semua negara di dunia. Lembaga-lembaga ini -IMF, WTO, dan berbagai lembaga keuangan lainnnya seperti berbagai klub finansial dan lain-lain adalah hasil dari praktek liberalisme ekonomi dengan segala keburukannya. Mereka menjalankan kaedah: meraih tujuan dengan menghalalkan segala cara. Mereka membentuk lembaga-lembaga seperti ini untuk mendapatkan legalitas terhadap seluruh tindakan dan dominasi mereka atas negara-negara lain di dunia.
Negara-negara penjajah telah memformat kaedah-kaedah dan nilai-nilai baku yang mereka namakan dengan sistem dan undang-undang. Melalui instrumen sistem dan perundang-undangan itu mereka mengontrol kehidupan, perekonomian, dan transaksi moneter internasional sehingga dapat digunakan untuk menghisap darah berbagai bangsa dan negeri sekaligus merampok kekayaannya. Untuk mendalami bagaimana modus negara-negara imperialis itu mengontrol berbagai transaksi moneter global dan mengeksploitasi berbagai bangsa, maka harus dipaparkan periodisasi perkembangan dalm sistem moneter internasional.